Senin, 09 Januari 2012

Sepenggal cerita usang 2011


Mencoba mengingat kembali kehidupan di tahun 2011, untuk mengevaluasi diri atas sikap dan perilaku di tahun yang baru saja terlewat.

·         2011, mulai tidak bersamanya Ara bersamaku di Kalimantan Timur. Sedih sih meninggalkannya. Tapi aku yakin Ara berada di bawah pengasuhan yang tepat.

·         Dalam setahun bisa pulang 4 kali ke Bogor. melihat, bermain, bercanda dengan ketiga buah hati adalah hal terindah yang pernah kumiliki. Aku bangga anak-anak memanggilku dengan sebutan Mama atau bunda. Rasanya seperti berada diatas angin ketika suara-suara dan teriakan anak-anak meneriakkan kata “mama” atau “bunda”

·         Si sulung, Nadia lulus dengan prestasi memuaskan dimataku. Betapa tidak hasil UN nya rata-rata 9. Sementara ketika aku di usianya hihihi..jangan tanya nilainya berapa dah…masih bisa lulus aja sudah bagus…hahaha.

·         Abie, putra keduaku ..tiba-tiba mengejutkan aku dengan proses belajarnya di Pesantren. Ia mampu mengikuti dan mengejar ketertinggalannya mempelajari huruf-huruf al-quran. Dalam 2 bulan sudah bisa membaca Al-quran dengan tartil.

·         Ara, putri bungsuku yang menggemaskan itu, saatnya berhenti dari aneka lomba yang biasanya ku ikuti ketika usianya masih 0 bulan sampai usia 2 tahun. Buatku cukup sudah ia memberikan kebanggaan untukku. Dengan 5 kejuaran yang di ikuti ia mengumpulkan beberapa piagam penghargaan atas prestasinya. Konsentrasiku saat ini adalah mencari pemasukkan untuk membiayai pendidikan Ara dan kakak-kakaknya.

·         2011, masih banyak kurasakan kepedihan. Namun dibalik rasa pedih itu banyak sudah kebahagiaan yang kuterima. Papanya anak-anak mulai berbaik hati menyapa anak-anakku. Betapa indahnya jalinan silahturahim orang tua terhadap anaknya. Karena kelak anak-anaklah yang akan membawa orang tua di Jannah-Nya.

·         2011, untuk pekerjaan masih stabil dan pastinya rejeki juga stabil-stabil aja. Tidak kurang dan tidak lebih. Namun jelang akhir tahun di hadapkan pada posisi yang membuatku terpojokkan. Ketika manajemen memposisikan diriku berhadapan di level supervisor dan di posisi manajemen of conflict, aku harus mengelus dada atas cemoohan, hinaan, cacian dan makian dari teman sendiri. Yah, mau kubalas dengan cara apa lagi. Secara mungkin ini memang sudah takdirku. Urusan pekerjaan dikaitkan dengan status yang kusandang. Aku kuatkan dan tegarkan hati, meski pedih buat aku jalani. Apalagi kata-kata makian itu terlontar melalui jejaring social. Dan sebagian teman membenarkan makian dan hinaan itu. Aku hanya bisa berdoa dalam hati, semoga yang memakiku dengan kata-katanya dimaafkan oleh-Nya. Dan diberi keluasan hati memaafkan aku , jika memang selama mengenalku, aku pernah berbuat ketidakbaikan padanya.

·         Akhir tahun 2011, kututup perjalanan kehidupan dengan mengadakan perjalanan menuju Pulau Maratua, Kalimantan Timur.berharap tahun mendatang kebaikan serta kelimpahan rejeki selalu bersamaku dan anak-anakku.




Berau, 02012012
16.10 Wita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar