Selasa, 22 Juni 2010

Asa yang usai

Hati ini terbakar dan air mata berlinang,

penderitaan berkumpul, sementara kesabaran mulai

berpencar


bagaimana bisa kumiliki hati yang tenang

sementara hati ini mulai risau

dan dikala hatiku mulai sesak

serta jalanku kian terasa sempit

hanya asa pada ampunan-Mulah titianku


Dosaku tampak demikian besar

namun ampunan-Mu Ya rabb, jauh lebih besar



Engkau senantiasa mengampuni dosa hambanya

serta berbaik hati memberi magfirah sebagai anugerah

Andai bukan Kuasa-Mu,

Tak mungkin lagi kumiliki asa ini...

Ya Rabb,.jika ada jalan keluar untukku

anugerahkanlah kepadaku Kebaikan selama hidup ini masih tersisa untukku

Kledang Mas, 220610
23.28 wib


Panah Cinta


Bagi sang pencinta, cukuplah jika Kekasihnya tahu

Bahwa ia sedang berada didepan pintu-Nya..

Jika ia berpaling kepada dunia

Maka hatinya terluka oleh pedihnya panah cinta...


Kaltim, 220610
22.30 wita

5 Wasiat

@ Jika sedang dianiaya orang lain, janganlah membalas menganiaya

@Jika sdg dipuji, jangan terlalu gembira

@Jika dicela..janganlah bersedih..

@Jika didustakan..janganlah marah..

@Jika dikhianati, Jangan membalas mengkhianati..


Peluk cinta buat buah hati

Jumat, 18 Juni 2010

Hari Pertama di Bengkulu

Sejak memutuskan bekerja di Samarinda, Kalimantan Timur. Inilah saat yang kutunggu-kutunggu. Mendapat libur selama 16 hari setelah 3 bulan lamanya berkutat dengan pekerjaanku di sebuah perusahaan eksplorasi batubara.

Cuti Hari pertama, Jumat, 28 Mei 2010

Satu hari sebelum memutuskan berangkat ke Jakarta, aku mengontak beberapa temanku di Balikpapan untuk mencarikan aku hotel menginap 1 malam dikarenakan tiket yang membawaku ke Jakarta adalah pukul 06.45 Wita. Dan tidak mungkin buatku berangkat langsung dari Samarinda menuju Balikpapan pada dini hari.

Tanggal 27 Mei 2010, pukul 23.00 wita..dengan diantar teman sekantor akhirnya kuputuskan untuk menginap beberapa jam di salah satu teman yang kukenal di Balikpapan dikarenakan semua hotel over book saat itu..mungkin karena libur panjang ya..

Sahabatku, Ema menerimaku dengan baik dan berkenan dijadikan rumahnya untuk menginapku. Esok paginya pukul 05.30 wita, sahabatku mengantar sampai bandara Sepinggan. Hari masih pagi dan terlihat mendung menggantung di sudut kota.

Setelah berpamitan pada Ema, aku bergegas check in menuju salah satu counter penerbangan yang kulihat baru di buka loketnya. Aku mengantri dengan sabarnya bersama calon penumpang yang lain. Hingga tiba giliranku di depan loket, tiba-tiba salah satu staff di counter penerbangan tersebut mengatakan bahwa sheet untuk pesawat yang terbang jam 06.45 wita sudah penuh maka dengan berat hati aku di alihkan ke penerbangan berikutnya dan menunggu pesawat transit dari Makassar ..

gubraksss...aku pun panik..sempat beradu argumentasi dengan staff tersebut. Aku bilang saja bahwa aku harus terbang lagi dari Jakarta menuju Bengkulu pukul 11.00 siang. Oleh salah satu staff yang lain di janjikanlah aku masuk daftar waiting list bersama 4 penumpang lainnya yang sama-sama harus di alihkan. Tapi tetep pada akhirnya aku harus mengalah. Aku harus menunggu pesawat berikutnya yaitu di pukul 08.00 wita

Saat itu juga aku berusaha menghubungi salah satu panitia BatMus. Ya..cutiku kali ini ingin ku telusuri kota Bengkulu bersama komunitas Sahabat Museum. Namun karena hari masih terlalu pagi untuk wilayah Jakarta sehingga ketika ku telp panitia pun serba tidak diangkat hehehe...akhirnya aku pasrah dan ku sms saja panitia dan mengabarkan bahwa pesawatku terlambat hampir 1.5 jam lamanya..

Menunggu 1.5 jam lumayan membuatku mengantuk, namun untung saja 1 buku tidak pernah ketinggalan kubawa untuk membunuh kantukku dengan membaca. Jadi tak terasa 1.5 Jam menunggu akhirnya pesawat yang akan membawaku ke Jakarta tiba. Tepat pukul 08.00 Wita, aku sudah berada dalam pesawat.

Sesuai dengan jadwal dari pihak airline, pesawatku mendarat pukul 9.30 wib dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta. Bergegas aku pun daftar ulang pada pihak panitia. Untungnya ternyata keberangkatan ke Bengkulu pun mengalami keterlambatan 1 jam. Syukurlah,..kuhabiskan waktu luangku dengan memperkenalkan diri dengan sahabat Museum yang baru bergabung juga di PTD (Plesiran Tempo Dulu) kali ini. Tapi masih terdapat juga muka-muka lama yang ku kenal.

Pukul 13.50 Wib, Pesawat yang membawa rombongan menuju Bengkulu tinggal landas meninggalkan Bandara Soetta. Beberapa sahabat yang lain ada yang terlelap dan sementara aku memilih mengobrol dengan salah satu peserta juga. Hingga tak terasa 1 jam berikutnya pesawat sudah mendekati bandara Fatmawati, Bengkulu

Peserta PTD disambut panitia kecil di Bengkulu. Pukul 16.00 wib rombongan menuju rumah dinas Bapak Walikota Bengkulu untuk di jamu makan siang. Namun karena rombongan mengalami keterlambatan yang diakibatkan jadwal pesawat yang delay akhirnya baru pukul 16.00 wib rombongan dapat menikmati santap siang dirumah Bapak Walikota.

Aku dan rombongan disambut hangat oleh Ibu Walikota, tadinya berharap Pak Walikota yang menyambut namun dikarenakan beliau harus membuka suatu acara di Benteng Marlbourough bertepatan kedatangan rombongan kerumah beliau, maka acara makan siang rombongan Batmus ditemani oleh Ibu Walikota dan pengurus ibu-ibu Dharma wanita.

Setelah makan siang menjelang sore, Rombongan bergegas menuju Benteng Marlborough. Benteng yang berada di pusat kota Bengkulu ini di bangun Inggris pada tahun 1714-1719. Dan benteng ini sempat menjadi primadona warga kota Bengkulu. Dibangun saat Joseph collet seorang Gubernur Inggris yang ketika itu memerintah wilayah Bengkulu. Benteng ini termasuk yang terkuat dan terbesar kedua yang di miliki Inggris di wilayah timur setelah benteng di Madras India.

Benteng Marlborough terletak pada posisi yang strategis, posisinya menghadap menuju Samudera Hindia. Bentengnya pun terbuat dari batu bata ukuran besar dan kecil, pasir, batu gamping yang diproses seperti semen di atas lahan seluas 44.100 m2.

Pada saat rombongan Batmus tiba di lokasi benteng, Benteng Marlborough sudah penuh warga kota Bengkulu yang hendak melihat hajatan yang diselenggarakan oleh Pemda Bengkulu. Dengan bertajuk "Bengkoeloe Riwajatmoe Doeloe", acara ini sungguh meriah. Berbagai kesenian tarian daerah dan tetabuhan mewarnai jalannya acara pembukaan yang dibuka langsung oleh Gubernur dan Walikota Bengkulu.

Aku sempat mengabadikan beberapa atraksi dan tarian daerah yang kupikir sungguh menarik dan kelak ku bercerita kepada anak-anakku betapa kayanya keaneka ragaman budaya Indonesia.

Hari mulai senja ketika rombongan memutuskan untuk check in menuju hotel yang telah disediakan oleh panitia. Tak dinyana, hotel yang kutempati ternyata bersebelahan dengan kantor cabang Pandulogistic, kantor lamaku heheh. Terbersit hati ingin mampir sejenak tapi melihat gerbangnya sudah terkunci rapat, aku pun urung mampir dan langsung menuju hotel untuk beristirahat, mandi-mandi dan shalat.

Malam harinya pukul 19.30 wib, rupanya rombongan diundang bersama para undangan lainnya untuk menikmati makan malam di Benteng Marlborough bersama Walikota dan Gubernur Bengkulu. Tak lupa rombongan dan para undangan disuguhi kesenian dan tarian daerah kembali dengan tarian-tarian yang berbeda.

Aku bersama teman sekamarku, Mba Maya dan Mba Galuh bergegas mengabadikan bangunan-bangunan benteng Marlborough di malam hari. Bangunannya lumayan rada spoky, tapi justru hal itu sangat unik dan bener-bener mengandung unsur jadul sekali...

Selesai makan malam, aku bergabung dengan sahabat Museum yang lain buat pintong (pindah tongkrongan). Sayang donk kalau sudah berada di kota orang tapi tidak sempat menyusuri kotanya di malam hari. Dan pintong kali ini sebanyak 30 orang berhasil dikumpulkan malam itu..

Aku puas-puasin jepret sana jepret sini dengan kamera saku ku. Meski hanya sebuah kamera saku tapi yang terpenting adalah bagaimana aku mengabadikan moment ini yang pastinya belum tentu aku dapat kembali kekota kecil ini.

Puas menikmati udara malam kota Bengkulu, aku pun kembali ke hotel dan melepas penatku untuk melanjutkan hari kedua ku menikmati kota Bengkulu dan sekitarnya..

Ceritanya disambung besok lagi ya...

Bengkulu, 28 Mei 2010
00.30 WIB (Waktu Indonesia Bagian Bengkulu)