Kamis, 22 April 2010

DEKAT NAMUN JAUH

Hari ini kudapatkan keceriaan kembali kedua buah hatiku. Habib yang sudah kurang lebih 4 bulan tidak bertemu sang kakak, Sya-sya begitu antusiasnya saat kubilang akan mempertemukan dirinya dengan Sya-sya.

Selesai mandi sore, ia bolak balik memandang cermin dan mengganti pakaian yang hendak di kenakannya menemui kakaknya. Rupanya jagoan kecilku ingin terlihat keren di hadapan sang kakak.

" Ma, pakai yang ini keren, ga ?" tanyanya saat ia sedang mencoba mengenakan kemeja kesayangannya.

Aku tersenyum mengganggukkan kepala. Ah,..putra bungsuku sudah mulai memikirkan penampilan, pikirku. Usianya belum genap 10 tahun namun ia sepertinya ingin terlihat sempurna.

" Sayang,..pakai apapun Abie tetap keren ko " pujiku sambil mengusap kepalanya dengan lembut.

" Ma, kenapa sih Kak Sya-sya tidak tinggal bersama kita saja " tanyanya tiba-tiba.

Hm.. pertanyaan yang sama yang pernah diajukan Abie padaku, desahku. Sulit buatku menjelaskan dan menjawab pertanyaannya secara logika kanak-kanak padanya.

Keputusan dari Pengadilan Agama tahun lalu telah final memutuskan pengasuhan Sya-sya ada pada Mas Yan. Ingin rasanya menggugat balik atas ketidak adilan yang terjadi di kehidupan. 7 tahun lamanya statusku di gantung olehnya. Sehingga saat awal tahun 2007 lalu aku memasukkan gugatan yang ada bahkan ia meminta hak asuhnya Sya-sya ada padanya. Selama 7 tahun aku memendam kerinduan yang teramat sangat pada si sulung. Tersakiti, terdholimi membuatku pernah terpuruk dan tidak sanggup membawa Sya-sya dalam pelukanku. Aku hanya bisa pasrah membawa nasibku.

Diingatkan keberadaan Sya-sya yang tidak bersamaku, membuat hatiku bertambah miris. Mengapa selalu dan selalu Mas Yan bersikap sangat egois mempertahankan Sya-sya bersamanya. Ia beranggapan aku tidak mampu mengasuh kedua buah hatiku. Adilkah ini untukku ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar